Jasa digital marketing terbaik di Indonesia. Rekomendasi Jasa SEO, Jasa Website, dan Jasa SEM Profesional. Konsultasikan kebutuhan Anda sekarang!
Apa itu SEO? Cara Kerja & Cara Melakukannya
Secara pragmatis, pengertian SEO itu sangatlah relatif. Banyak versi untuk menjawab pertanyaan apa itu SEO. Setiap spesialis atau praktisi, punya definisi masing-masing, sesuai dengan literasi, diskusi, dan eksekusi mereka.
Namun semua sepakat, SEO adalah search engine optimization.
Namun, Anda tentu nggak bakalan puas dengan jawaban tersebut.
Maka dari itu, mari kita ulas sedetail mungkin mengenai apa itu SEO agar Anda puas.
Kalau nggak puas, ya mon maap. Mungkin ada banyak kalimat yang sulit dipahami. Sebab, saya nulisnya pas nganter orang tua ke hajatan di kecamatan sebelah😁…
Apa itu SEO (Secara Praktis)
Search Engine Optimization (SEO) adalah sebuah upaya sistematis untuk menjadikan website tampil di halaman teratas hasil mesin penelusuran (search engine result page/SERP).
Mesin penelusuran ini bisa saja Google, Yahoo, Bing, dll.
Banyak praktisi berupaya idealis menyebut, ‘SEO itu bukan tentang mengoptimalkan website agar tampil di halaman 1 aja’.
Tapi saya nggak bakalan se-idealis itu. Sebab faktanya, banyak “pakar” hanya bertopeng palsu sok-idealis. Padahal ketika praktik ya sama aja. Sama-sama brutal melanggar pedoman webmaster Google.
Banyak yang menyebut jika SEO itu nggak melulu tentang halaman 1 atau ranking teratas. Tapi tentang:
- Meningkatkan jumlah traffic/visitor
- Mengoptimalkan kualitas traffic/visitor
- Menghasilkan konversi, dan
- Meninggikan branding
Memang sih, itu benar. Tapi itu terlalu jauh.
Kenyataannya, semua itu hanya bisa dicapai ketika website sudah bisa merangking di halaman teratas. Ya intinya tetap, SEO itu salah satu strategi digital marketing untuk menjadikan website merangking di halaman 1 mesin pencarian.
Cara Kerja SEO dan SERP
Setelah mengetahui apa itu SEO, mari kita pahami bagaimana cara kerjanya.
Sebelum itu, Anda wajib paham dulu bagaimana cara kerja search engine result page (SERP). Dalam hal ini, milik Google.
Cara Kerja SERP
Pada dasarnya, Anda bisa membaca lebih lengkap di blog Google mengenai cara kerja mesin penelusuran.
Intinya, ada tiga proses sebelum Google menampilkan halaman hasil penelusuran:
1. Crawling (Perayapan)
Proses Google mendeteksi dan mengunduh data-data website (bisa teks, gambar, maupun video) dengan bantuan web crawler Google yang bernama Googlebot.
2. Indexing (Pengindeksan)
Data yang ter-crawling, akan disimpan Google. Kemudian dianalisis dari segi bahasa, negara, fungsi halaman, dan informasi lain secara otomatis.
3. Display (Penayangan Hasil Penelusuran)
Terakhir, data yang sudah dianalisis akan ditayangkan di hasil penelusuran Google. Di tahap ini ada ratusan faktor yang mempengaruhi posisi sebuah website dalam satu kata kunci penelusuran. Intinya, Google hanya mau menampilkan yang paling relevan aja.
Cara Kerja SEO
Nggak perlu panjang x lebar, intinya cara kerja SEO itu adalah:
“Melakukan berbagai metode agar website menjadi yang terbaik di SERP”
‘Terbaik’ dalam artian merangking di posisi teratas.
Meskipun dalam penerapannya, ada istilah optimasi konten untuk meningkatkan kualitas visitor dan menghasilkan konversi bisnis.
Nah, metode-metode yang digunakan untuk menjadi yang terbaik di SERP itulah yang disebut strategi SEO.
Bagaimana cara melakukannya? Tunggu dulu, mari kita pahami istilah-istilah yang sering dipakai dalam dunia es-i-o.
Istilah Dalam Dunia Per-SEO-an
Nggak banyak yang akan saya sebutkan. Inti-intinya aja, agar nggak panjang lebar. Sehingga Anda jauh lebih paham secara detail apa itu SEO di sisi bahasanya.
1. On Page SEO
Teknik yang digunakan untuk mengoptimalkan isi dalam website. Sehingga lebih ramah crawling, indexing, dan merangking di SERP.
2. Off Page SEO
Kebalikan dari on page. Optimasi website dari sisi luar. Lebih ke arah link building dan mungkin saja brand awareness. Meskipun kebalikan, bukan berarti keduanya bermusuhan.
3. Technical SEO
Optimasi yang fokus dilakukan untuk perbaikan fundamental struktur situs. Lebih ke arah integrasi search console, pemilihan format media, SSL, struktur tema, dan lain-lain.
4. Local SEO
Istilah yang dikembangkan untuk mendefinisikan upaya SEO agar visibilitas website lebih optimal di daerah yang ditargetkan.
5. Keyword (Kata Kunci)
Topik spesifik untuk pembuatan konten yang memiliki volume pencarian di Google atau search engine lainnya.
6. Whitehat SEO
Strategi SEO yang baik. Dengan kata lain, patuh dengan pedoman Google.
7. Blackhat SEO
Strategi SEO yang nakal. Menentang pedoman webmaster Google demi tampil di halaman pertama. Istilah lainnya, spam indexing.
8. Doorway Page
Bisa disebut cloaking page. Halaman yang isinya serupa dengan halaman lain dengan penargetan keyword yang serupa dalam satu website.
Misalnya ada keyword: jasa SEO Jember, jasa SEO semarang, jasa SEO Surabaya. Semua punya page sendiri-sendiri, tapi isinya serupa.
9. Googlebot
Nama mesin web crawler milik Google. Sejenis program khusus yang tugasnya merayapi website yang ada di internet.
10. Search Console
Layanan untuk webmaster dari Google. Berfungsi untuk pemantauan traffic hingga kesehatan situs dari sisi on-page.
11. SSL
Singkatan dari Secure Socket Layer. Kriptografi khusus untuk memberikan keamanan dalam transfer data. Website yang punya SSL ditandai dengan adanya ‘https’ tidak hanya http saja. Ada ‘s’ nya.
12. Mobile Friendly
Parameter sebuah website mudah diakses oleh pengguna mobile. Dari segi kepraktisan, navigasi, dan tampilan.
13. Backlink
Istilah lainya adalah tautan dari luar atau pranala luar. Intinya, link yang masuk ke sebuah website.
14. NoFollow dan DoFollow
NoFollow artinya backlink yang dihalangi untuk diikuti/dicrawling Googlebot. Sedangkan DoFollow adalah backlink yang dibiarkan di-crawling oleh Googlebot. Sehingga, Backlink DoFollow yang lebih punya impact terhadap SEO.
15. Anchor Link
Teks di dalam website yang memuat link. Anchor link dikatakan sebagai salah satu faktor SEO yang punya pengaruh besar.
16. Peta Situs (Sitemap)
Sebuah file (.xml) yang isinya memuat informasi website; bisa halaman atau file khusus. Sitemap ini nantinya akan menjadi sinyal sebuah website saat Googlebot merayapi situs.
17. Auto Generated Content (AGC)
Salah satu teknik blackhat SEO yang digunakan oleh praktisi atau blogger untuk memproduksi artikel tanpa harus menulis. Hasilnya tentu sangat buruk untuk optimasi SEO modern.
AGC juga dilarang Google karena merugikan pengguna dengan konten yang tidak berkualitas.
18. Guest Post
Strategi mendapatkan backlink secara baik-baik dengan jadi penulis di website lain (menjadi kontributor).
19. URL Redirection
Teknik untuk mengarahkan satu url ke url yang lain. Sering disalahgunakan dalam jasa menaikkan domain Authority website.
20. Keyword Stuffing
Praktik pembuatan artikel dengan memasukkan kata kunci secara berlebihan.
21. Meta tag
Tag html yang menjadi salah satu sinyal indexing Googlebot. Ada meta Title (berisi html judul), meta description (berisi html deskripsi penelusuran, meta keyword (berisi sasaran keyword sebuah konten).
22. Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA)
Metrik buatan Moz untuk memprediksikan seberapa pantas sebuah website tampil di SERP. Parameternya 1 sampai 100. Dimana, DA untuk domain secara keseluruhan. Sedangkan PA untuk satu halaman saja.
23. Domain Rating
Metrik buatan Ahrerf untuk menunjukkan kuat tidaknya backlink yang diterima sebuah website. Serupa dengan domain authority.
Semua istilah di atas hanya istilah luaran aja untuk memahami apa itu SEO. Nggak masalah jika Anda malas memahaminya. Jika Anda praktek sendiri, lama-lama bakalan tahu juga kok.
Cara Melakukan SEO
SEO berbekal teori saja itu nggak cukup. Kenapa?
Ya karena SEO itu adalah kegiatan main-main di dalam algoritma Google yang canggih.
Google sendiri yang mengatakan jika nggak ada yang tahu faktor apa saja yang mempengaruhi hasil penelusuran (termasuk domain authority ataupun domain rating).
Jadi dari sini cukup jelas dapat ditarik benang fakta,
“Semua strategi SEO itu asumtif. Para praktisi hanya mengkolaborasikan standar pedoman Google dengan pengalaman masing-masing.”
Saya Sendiri. Whehehe…
Menyedihkan sekali bukan?
Ya memang. Jadi meski Anda tahu sejelas dan sedetail apapun tentang apa itu SEO dan semua teorinya, pengalaman akan jauh lebih berharga.
Nah, alih-alih bahas strategi yang asumtif, mari kita bahas cara melakukan SEO yang paling baik dan paling sesuai dengan aturan Google.
Fyi, caranya cuman 3 aja kok. Simpel, tapi nggak gampang dilakukan.
1. Perbaik Teknikal Website dan On-Page
Langkah pertama dan yang paling utama adalah perbaiki fundamental website Anda. Alasannya simpel;
“Buat Google mudah merayapi website Anda meski tanpa backlink.”
Semua masalah ini bisa Anda lakukan sendiri karena bersifat internal website. Caranya:
- Pilih template yang bersih dan responsif
- Navigasi harus jelas
- Perbaiki kecepatan website
- Pastikan ada SSL-nya
- Perbaiki link internal dan broken link
- Buat sitemap
- Sambungkan ke Search Console untuk webmaster
- Pakai plugin SEO (untuk WordPress)
- Pastikan sudah setting robot.txt sesuai panduan Google
Intinya, jangan sampai website Anda nggak siap saat Googlebot hendak merayapi.
Nggak masalah belum bisa merangking di halaman atas, terpenting adalah terindeks dahulu dan tampil di SERP (meskipun posisinya masih di halaman bawah).
Anda bisa mencegah orang copy paste dengan script anti-copas atau pakai plugin (di WordPress).
2. Google Ingin Pemilik Website Berkarya
Terlepas banyak oknum yang ingin ambil untung dari Google (mungkin saja saya dan kita), algoritma Google diciptakan untuk pengguna Google Search Engine.
Dan itu adalah fakta…
Pengguna Google butuh informasi dan hasil penelusuran yang memuaskan.
Sehingga, Google butuh orang yang bisa memberikan hal tersebut. Mungkin salah satunya saya ataupun Anda.
Maka dari itu, cara melakukan SEO terbaik adalah;
“Berkaryalah!!!”
Karya dengan teks atau tulisan, karya dengan foto, video dan atau media lainnya.
Dimana karya tersebut bisa membuat orang terbantu.
Sehingga, semua pihak diuntungkan.
- Pengguna Google dapat informasi apapun yang mereka butuhkan
- Google dapat tetap menjalankan gurita bisnisnya
- Pemilik website dapat mendapatkan pengunjung yang nantinya bisa dikonversi. Entah dengan bisnis ataupun Adsense.
Kalau nggak percaya Google ingin Pemilik website berkarya, silahkan baca saja pedoman webmaster Google.
Nggak salah jika ada istilah Content is King. Di mata Google, rasanya konten adalah hal yang utama…
3. Lakukan Semua Secara Natural
Percaya atau tidak, Google nggak menyuruh kita pasang backlink. Beneran!
Justru sebaliknya, Google mewanti-wanti para oknum yang bermain backlink secara brutal. Entah itu penggunaan spam komentar, backlink generator, skema link, PBN, redirection, dan lain-lain.
Google secara tegas kayak ngomong,
“Siap-siap aja ya kalau mau main curang dan manipulasi! Jangan salahkan kami jika website Anda terpental jauh di kemudian hari!”
Lantas, kita kemudian bertanya “Kalau kayak gitu, gimana dong?”
Ya lakukan SEO senatural mungkin. Lakukan apa yang Google instruksikan.
Google ingin backlink terjadi secara natural.
Ya kayak Anda bikin konten yang buagus pol, terus ada orang merekomendasikan kontan Anda dengan sebuah link rujukan.
Gitu…
Tapi apakah bisa?
Bisa aja sih. Tapi bakalan lama, bener-bener lama….
Solusinya, jangan main Whitehat SEO!
Apalagi untuk website bisnis. Nggak mungkin cara-cara natural yang lama banget diterapkan. Apalagi kompetitor bisnis Anda nggak peduli dengan semua itu. Asal bisa page one, sikat gas eksekusi!
“Bisnis itu butuh cepat dan hemat…”
Strategi Blackhat SEO yang Dianggap Lumrah (Mainstream)
Meski terdengar menakutkan dan melawan aturan standar Google, faktanya masih banyak yang melakukan strategi blackhat SEO.
Bahkan, para praktisi yang tahu dengan gambang apa itu SEO, aturan webmaster, dan konsekuensi blackhat SEO juga nggak peduli dengan hal itu.
Ya memang sudah lumrah…
Saya pun kadang melakukannya. Tapi tetap berbasis konten natural dan jauh dari kata spam. Sehingga masih dijamin sangat aman, meskipun impact SEO agak lama.
Nah, apa saja strategi Blackhat SEO yang seringkali dianggap lumrah?
1. Beli Backlink
Mungkin saat ini Anda berpikir, beli backlink adalah strategi SEO yang ‘sah dan boleh’ dilakukan.
Padahal, Google secara terang-terangan melarang tindakan tersebut. Baca saja panduan webmaster Google kalau nggak percaya.
Sudah banyak blog atau bahkan perusahaan yang mendapatkan hukuman atas praktik jual beli backlink (paid link).
Namun praktik ini sangat luas dilakukan.
Ya jelas, para praktisi SEO mikirnya gini;
“Ya gimana lagi, beli backlink itu cara paling instan meningkatkan authority website dan menjadikan website lebih kuat merangking. Toh Google ya nggak mungkin ngecheck satu per satu website yang melakukan praktek ini,”
2. Private Blog Network (PBN)
Bagi Anda yang sudah tahu betul apa itu SEO, pasti dah ngerti juga tentang Private Blog Network. PBN adalah sekumpulan website/blog yang sengaja dibuat dan dibangun untuk memberikan link ke website utama.
Banyak yang menyebut, praktik SEO mainstream yang satu ini, aman dilakukan.
Ya mungkin aman, dalam waktu dekat.
Tapi nggak tahu dalam waktu lama. Terlebih ketika PBN yang dimaksud terdeteksi sebagai web spam oleh algoritma baru Google.
PBN bisa dikatakan salah satu praktik manipulasi dalam SEO untuk membuat gurita website yang bekerja sebagai pemberi link ke website yang dioptimasi.
Sehingga dalam praktiknya, setiap postingan pasti memuat link ke satu website yang hendak dioptimasi tersebut.
Pada dasarnya ini nggak bisa dibenarkan sebagai praktik SEO mainstream yang baik.
Tapi karena rumornya powerfull dan anti pinalti, banyak orang tertarik terjun ke dunia PBN.
3. Spam Comment
Satu praktik SEO yang paling sering dilakukan oleh pemula adalah spam comment. Padahal, tindakan ini bisa dikatakan “agak sia-sia.”
Satu, karena kebanyakan ruang komen itu backlinknya NoFollow.
Dua, karena Google tahu jika backlink komen itu paling mudah dimanipulasi. Bahkan dengan satu klik-an saja, ribuan backlink komen bisa didapatkan.
Tiga, backlink komen posisinya tidak di dalam konten. Tapi di akhir dan terkesan dipaksakan, manipulatif, dan potensi jadi spam sangatlah besar.
Jadi, ya mending nggak usah dilakukan. Buang waktu, tenaga, dan usia…
4. AGC & Content Scraping
Banyak sekali blog AGC yang bertebaran di internet. jenis blog yang merugikan banyak pihak, antara lain:
- Pihak pembuat konten asli
- pihak layanan Google, dan
- pihak pengguna Google Search yang merasa tertipu dengan isi konten blog AGC.
Namun, praktik ini masih sering dilakukan.
Alasannya; karena masih banyak blog AGC yang bisa merangking di SERP. Meskipun jarang ada pengguna yang puas dengan konten AGC.
Kami sarankan hindari praktik ini karena Anda akan jadi benalu dalam dunia SEO. Terlebih, konten hasil AGC itu nggak bakalan kuat bersaing di SERP.
Lambat laun pasti bakalan kalah dengan konten yang berkualitas.
5. Cloaking/Doorway Page
Pernah nggak lihat sebuah halaman yang isi dan judulnya hampir sama dalam satu website. Misalnya website jasa kontraktor yang punya halaman:
- Jasa kontraktor Jember
- Jasa kontraktor Surabaya
- Jasa kontraktor Malang
- Jasa kontraktor Banyuwangi
Url halamannya sih memang beda. Tapi ketika dibuka, ya sama saja isinya. Cuman topiknya atau kata-katanya yang dibolak-balik.
Ini adalah contoh praktik cloaking atau Doorway Page. Fungsinya, agar satu website mendominasi di beberapa kata kunci yang serupa.
Sudah umum banget praktik ini dilakukan, terlebih untuk website bisnis.
Padahal, Google melarang tindakan ini karena dinilai merugikan dan menipu pengguna Google Search.
Apakah Anda Perlu Jasa SEO?
Dalam konteks bisnis, spesialis SEO hadir untuk “membantu” seseorang mengoptimalkan websitenya.
Namun, banyak orang tertipu karena ternyata praktisi SEO melakukan spammer link.
Banyak backlink dengan sengaja dipasang secara brutal. Tidak sedikit diantaranya melakukan spam komentar di website berbahasa asing. Padahal yang dioptimasi adalah website Bahasa Indonesia.
Ya, itulah sebabnya Google mewanti-wanti agar Anda memilih keputusan yang benar saat menggunakan jasa SEO.
Lihat dulu; panduan Google dalam memilih SEO Specialist.
Kami sarankan, hindari yang berlebihan tebar janji.
“Apalagi, jasa yang menggaransi dijamin halaman 1. Itu jelas nggak bisa 100% diyakini benar adanya.”
Sebab, setiap penargetan keyword itu punya relativitas persaingan yang beda. Tentu dengan persentase berbagai faktor yang berbeda pula.
Sehingga garansi masuk halaman 1 itu sulit atau bahkan mustahil dilakukan.
Mungkin ungkapan saya di atas akan disangkal,
“Alah, situ aja yang kurang main jauh, nggak bisa main SEO, dan nggak ngerti apa itu SEO yang sebenarnya…”
Saya jujur nggak peduli dikatakan demikian.
Jika mau, silahkan baca sendiri ungkapan Google tentang, “Tidak ada yang dapat menjamin peringkat nomor 1 di Google.”
Nggak ada yang tahu keputusan algoritma Google dalam menentukan website mana yang bakalan merangking.
Kalau Google sendiri yang punya search engine ngomong gitu, saya ya nggak mungkin bilang sebaliknya dong…
Meski saya nggak mau sok-idealis, minimal saya mengatakan apa adanya dari sumber yang benar faktanya…
Jadi saran saya,
“Bijaklah ketika memilih jasa SEO. ingat, SEO bukan hanya tentang merangking di posisi teratas. Tapi juga seberapa lama dan seberapa tangguh website tersebut awet bertahan di posisi teratas ketika algoritma Google terus berubah.”
Penutup
Gimana? Apakah penjelasan mengenai SEO di atas terlalu panjang? Atau mungkin terlalu ribet dipahami…
Besar harapan saya penjelasan di atas bermanfaat untuk Anda. Sehingga, setelah tahu apa itu SEO, Anda semakin paham jika praktik ini nggak bisa sembarangan dilakukan.
Intinya, aturan Google mengenai semua hal tentang SEO itu jelas. Anda hanya perlu membaca saja untuk memahaminya. Tapi jika memang nggak punya waktu, maka sah-sah saja jika mengamanahkan tugas berat ini pada Jasa SEO yang taat pada aturan webmaster Google.
[…] yang dapat menyebabkan masalah pada situs web Anda juga dapat terdeteksi. Tentunya, dari sisi SEO akan semakin lebih optimal. Artikel ini akan menjelaskan beberapa informasi penting yang perlu Anda […]
[…] Jangan mengandalkan mesin pencari untuk membuat deskripsi Anda. Mesin pencari akan mencari deskripsi dari konten Anda yang relevan dengan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna. Maka tidak salah jika mengatur mata deskripsi secara manual penting dilakukan untuk search engine optimization. […]
[…] sehingga Anda perlu memahaminya. Jika Anda ingin memahami seluk beluk SEO, bisa membaca informasi Apa itu SEO […]
[…] upaya untuk meningkatkan peringkat situs web di mesin pencari seperti Google, para ahli SEO seringkali menggunakan berbagai strategi dan teknik. Salah satu alat yang penting dan dapat […]
[…] banyak alat SEO yang bisa digunakan juga untuk mengecek jumlah pengunjung website. Misalnya: Semrush, Ubersuggest, […]